Belajar K3 dan SOP Saat Memanjat Tower
Belajar K3 dan SOP Saat Memanjat Tower

Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Apakabar teman , kali ini saya akan berbagi ilmu tentang keselamatan kerja (k3) serta standart operating procedure (SOP) , Pada saat kita memanjat tower , hal ini sangat penting bagi kita , khususnya dalam bidang Teknik Komputer Jaringan (TKJ) . karena tower merupakan bagian dari jaringan yang berperan besar untuk jaringan conection . maka dalam hal itu kita tidak boleh sembarangan memanjat tower , karena dapat membahayakan keselamatan kita yang bersangkutan dengan nyawa.
kali ini menggunakan tower triangel yang dapat di pastikan dari segi keamanan dan biaya , banyak kelebihan pada tower triangel ini , tower ini sangat kokoh , mudah di panjat , resiko dengan cuaca lebiih kecil dan hargapun lebih murah .
Nah sebelum kita memanjat ada beberapa persiapan yang harus kita lakukan sebelum memanjat tower , adapun persiapannya adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pemanjatan,pastikan tubuh sedang fit,atau sehat(tidak sedang sakit),usahakan anda tidak takut pada ketinggian,
- Kemudian pastikan bahwa cuaca mendukung untuk pemanjatan anda(walaupun cuma kilat kecil),
- Selanjutnya pastikan peralatan yang digunakan untuk pemanjatan juga sehat,maksudnya adalah,tidak ada cacat fisik maupun dalam,
- Setelah itu pasang pengaman untuk tubuh anda seperti tali yang biasa untuk pemanjatan,dan juga kancing standard untuk pemanjatan,,atau bisa juga anda dapat menggunakan peralatan untuk repling,seperti hernes,carabiner,webbing(jika sudah memakai hernes tidak perlu memakai webbing),kernmantel{untuk berjaga-jaga jika hernes tidak ada pengaitnya,kita gunakan kermantel dan carabiner(pengunci)},kaos tangan khusus,
Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
serta Standard Operating Procedure (SOP)
Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya.
- See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali
ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya. - See more at:
http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali
ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya. - See more at:
http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Hai teman.. Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya. - See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya. - See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Hai teman.. Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) serta Standard Operating Procedure (SOP) pada
saat kita memanjat tower. Ini sangat penting untuk kita, khususnya yang
sekolah di jurusan TKJ. Di dunia TKJ pasti ada tower, karena tower
merupakan bagian dari
jaringan yang berfungsi untuk memasang antena. Karena letak antena
biasanya di atas tower, maka kita perlu memperhatikan cara memanjat
tower yang benar, karena hal tersebut merupakan salah satu keselamatan
kerja. Maka dari itu kita
tidak boleh sembarangan memanjat tower, karena bisa membahayakan
keselamatan kita dan nyawa yang akan menjadi taruhannya.
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya. - See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
Kali ini kita menggunakan tower triangle karena dari segi keamanan dan biaya, tower triangle ini memiliki kelebihan dari tower lain, yakni lebih murah dan lebih aman. Besi yang digunakan adalah besi cor, ada jenis besi yang lain namun lebih mahal harganya. Yaitu besi galvanis, tentu saja kualitasnya lebih bagus karena tahan karat. Tapi santai saja, besi cor ini juga bisa tahan karat asal kita pandai-pandai merawatnya salah satunya dengan rajin mengecat.
Nah sebelum kita memanjat, kita persiapkan alat yang kita gunakan, seperti sabuk / safety-bealt. Lalu kita cek apakah alat yang kita persiapkan sudah aman untuk kita gunakan demi menjaga keselamatan kita saat kita naik keatas. Kita cek sabuknya, termasuk tali dan kunci pengaitnya apakah dalam kondisi yang baik atau tidak. Jika talinya mulai merapuh sebaiknya jangan digunakan, karena bisa putus sewaktu-waktu. Tidak hanya sabuk yang kita cek, namun juga tower yang akan kita panjat. Kita harus teliti apakah spanner dan bautnya masih kencang. Jika sudah renggang seharusnya kita kencangkan supaya tower tidak roboh.
Memanjat tower tidak boleh sembarangan. Kita harus memakai alas kaki yang kuat dan tidak licin, seperti misalnya sepatu gunung. Jangan menggunakan baju berlengan pendek, karena pada saat cuaca terik kulit kita bisa terbakar saat kita berada diatas. Kita bisa menggunakan jaket bila kita memanjat tower dimalam hari, karena saat malam hari angin begitu kencang. Dan itu tidak baik untuk kesehatan kita. Bagi para kaum hawa yang berjilbab, jangan menggunakan jilbab yang menjuntai.
Setelah mempersiapkan peralatan dan memastikan kondisinya, maka pemanjatan sudah bisa kita lakukan. Pasangkan sabuk dengan benar, pastikan pemasangannya kencang. Walaupun sudah ada sabuk pengaman kita tetap harus berhati-hati dan tidak ceroboh karena bahaya dapat mengintai kapanpun. Untuk para pemula, lakukan tahap-tahap yang diajarkan oleh pembimbing dengan benar.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan pada saat belajar memanjat tower di BLC Telkom KPLI Klaten. Pada saat kita diatas tower bila kita ingin berhenti dan mengaitkan sabuk pengaman, perhatikan apakah ada kabel disisi besi. Jika ada, posisikan kabel diluar sehingga tidak tertekan oleh tali sabuk. Karena jika tertekan, kabel tersebut bisa putus. Bahaya kan???
Yang kedua, kita harus berani untuk naik keatas. Jika kita takut, maka tubuh kita akan kaku dan dapat menyebabkan kram. Dan pada saat kita diatas jangan sekali-sekali melihat kebawah jika kita benar-benar tidak berani. Kita bisa melihat pemandangan di kiri kanan untuk menghilangi rasa takut. Kita juga harus memposisikan badan agar bertolak belakang atau berlawanan arah dengan arah angin. Ini digunakan untuk menghindari bahaya pada saat badai datang atau angin besar yang lainnya. - See more at: http://exzandikacelvin.blogspot.com/2015/03/memanjat-tower.html#sthash.Ny5vIfOR.dpuf
0 komentar:
Posting Komentar